Selasa, 26 Juni 2012








 
SALINAN









PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012
TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48
TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang   :    a.    bahwa    dalam    Peraturan    Pemerintah    Nomor    48
Tahun  2005  tentang  Pengangkatan  Tenaga  Honorer Menjadi  Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah  dengan               Peraturan                   Pemerintah   Nomor    43
Tahun 2007, antara lain mengatur mengenai ketentuan pengangkatan  tenaga  honorer  menjadi  Calon  Pegawai Negeri  Sipil  dilakukan  secara  bertahap  mulai  Tahun Anggaran             2005   dan    paling                  lambat selesai            Tahun Anggaran 2009;

b.    bahwa dalam kenyataannya setelah dilakukan evaluasi sampai  dengan Tahun Anggaran 2009 masih terdapat tenaga  honorer              yang        memenuhi   syarat            Peraturan Pemerintah Nomor  48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah   dengan  Peraturan              Pemerintah  Nomor 43
Tahun   2007   tetapi   belum   diangkat   sebagai   Calon
Pegawai Negeri Sipil;

c.     bahwa     berdasarkan      pertimbangan     sebagaimana dimaksud                  dalam  huruf        a   dan      huruf   b,      perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua Atas  Peraturan                  Pemerintah          Nomor               48
Tahun  2005  tentang  Pengangkatan  Tenaga  Honorer
Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil;


Mengingat     :    1.   Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar  Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang . . .



- 2  -



2.   Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok             Kepegawaian       (Lembaran     Negara               Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara  Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah      diubah            dengan                Undang-Undang      Nomor    43
Tahun   1999   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3.   Undang-Undang    Nomor   32    Tahun    2004    tentang Pemerintahan             Daerah (Lembaran Negara       Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik  Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali diubah  terakhir dengan Undang-Undang Nomor  12   Tahun         2008      (Lembaran         Negara             Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,  Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4.   Peraturan  Pemerintah  Nomor  97  Tahun  2000  tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara  Republik  Indonesia  Nomor  4015)  sebagaimana telah  diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  54
Tahun   2003   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);

5.   Peraturan  Pemerintah  Nomor  98  Tahun  2000  tentang Pengadaan    Pegawai Negeri          Sipil   (Lembaran        Negara Republik  Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran  Negara     Republik     Indonesia   Nomor      4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor   11      Tahun      2002        (Lembaran             Negara         Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31,  Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192);

6. Peraturan . . .



- 3  -


6.   Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  2003  tentang Wewenang                    Pengangkatan,        Pemindahan,           dan Pemberhentian Pegawai  Negeri Sipil  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003  Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara   Republik             Indonesia    Nomor       4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor   63         Tahun   2009      (Lembaran             Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

7.   Peraturan  Pemerintah  Nomor  48  Tahun  2005  tentang Pengangkatan  Tenaga  Honorer  Menjadi  Calon  Pegawai Negeri     Sipil (Lembaran             Negara      Republik     Indonesia Tahun 2005 Nomor 122, Tambahan Lembaran  Negara Republik           Indonesia  Nomor             4561) sebagaimana   telah diubah       dengan    Peraturan                Pemerintah   Nomor     43
Tahun   2007   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Tahun  2007  Nomor  91,  Tambahan  Lembaran  Negara Republik Indonesia Nomor 4743);


MEMUTUSKAN:


Menetapkan :  PERUBAHAN   KEDUA    ATAS    PERATURAN    PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon            Pegawai   Negeri   Sipil   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia  Tahun  2005  Nomor  122,  Tambahan  Lembaran Negara  Republik Indonesia Nomor 4561) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 91, Tambahan        Lembaran      Negara   Republik            Indonesia Nomor 4743), diubah sebagai berikut:

1. Penjelasan . . .



- 4  -



1.     Penjelasan Pasal 3  ayat (2) diubah sehingga berbunyi menjadi                sebagaimana    tercantum    dalam    Penjelasan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah ini.

2.     Ketentuan  Pasal  4  diubah  sehingga  berbunyi  sebagai berikut:

Pasal 4

(1)   Pengangkatan  tenaga  honorer  yang  dibiayai  dari Anggaran                  Pendapatan   dan   Belanja   Negara   dan Anggaran                       Pendapatan dan     Belanja   Daerah, dilakukan           melalui      pemeriksaan          kelengkapan administrasi                       setelah         dilakukan    verifikasi    dan validasi.

(2)   Pelaksanaan   verifikasi   dan  validasi   sebagaimana dimaksud                   pada    ayat   (1)   dilakukan   oleh   Tim Verifikasi dan Validasi yang dibentuk oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

3.     Ketentuan  Pasal  5  diubah  sehingga  berbunyi  sebagai berikut:

Pasal 5

(1)   Dokter yang telah selesai atau sedang melaksanakan tugas   sebagai  pegawai  tidak  tetap  atau  sebagai tenaga honorer  pada fasilitas pelayanan kesehatan milik  pemerintah,  dapat  diangkat  menjadi  Calon Pegawai  Negeri  Sipil  setelah  melalui  pemeriksaan kelengkapan administrasi.

(2)   Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa memperhatikan masa bakti sebagai pegawai tidak tetap atau masa kerja sebagai tenaga honorer, dengan ketentuan:

a. usia . . .



- 5  -


a.   usia paling tinggi 46 (empat puluh enam) tahun;
dan

b.   bersedia    bekerja    pada    fasilitas    pelayanan kesehatan                     di       daerah    terpencil,    tertinggal, perbatasan                 atau      tempat  yang  tidak   diminati paling singkat 5 (lima) tahun.

(3)   Fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal,              perbatasan            atau   tempat   yang   tidak diminati          sebagaimana       dimaksud    pada   ayat   (2) huruf  b  ditetapkan  oleh  Gubernur,  Bupati  atau Walikota setempat berdasarkan kriteria yang diatur oleh    menteri   yang          menyelenggarakan                  urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

(4)   Tenaga ahli tertentu/khusus yang dibutuhkan oleh negara  tetapi  tidak  tersedia  di  kalangan  Pegawai Negeri Sipil dapat  diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan kriteria:

a.   usia paling tinggi 46 (empat puluh enam) tahun;
dan

b.   telah    mengabdi    kepada    negara    sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun pada 1 Januari 2006.

(5)   Pengangkatan      tenaga      ahli      tertentu/khusus sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (4)  ditetapkan dengan Keputusan   Presiden              atas        persetujuan prinsip     menteri        yang              menyelenggarakan urusan pemerintahan  di  bidang  pendayagunaan  aparatur negara setelah      mendapat                     pertimbangan         teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.

(6)   Pengangkatan       Dokter       dan       tenaga       ahli tertentu/khusus menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4), dilakukan sampai dengan Tahun Anggaran 2014.

4. Ketentuan . . .



- 6  -



4.     Ketentuan  Pasal  6  diubah  sehingga  berbunyi  sebagai berikut:

Pasal 6

(1)   Pengangkatan tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai                     dari   Anggaran  Pendapatan  dan   Belanja Negara              dan   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja Daerah                      menjadi     Calon    Pegawai    Negeri    Sipil berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  ini  dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan negara mulai formasi Tahun Anggaran    2005       sampai    dengan formasi                      Tahun Anggaran 2012.

(2)   Pengangkatan    tenaga    honorer   menjadi   Calon Pegawai                 Negeri    Sipil    untuk    formasi     Tahun Anggaran 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada tahun anggaran berjalan.

(3)   Tenaga    honorer    yang         bekerja   pada              instansi pemerintah dan penghasilannya tidak dibiayai dari Anggaran               Pendapatan  dan  Belanja    Negara dan Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah  dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan  kebutuhan dan    kemampuan               keuangan negara berdasarkan formasi sampai  dengan Tahun Anggaran 2014.

5.     Di antara Pasal 6 dan Pasal 7 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 6A berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6A

(1)   Pengangkatan      tenaga      honorer      sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dilakukan melalui pemeriksaan  kelengkapan  administrasi  dan  lulus seleksi    ujian         tertulis              kompetensi            dasar          dan kompetensi bidang sesama tenaga honorer.

(2) Seleksi . . .



- 7  -




(2)   Seleksi  ujian   tertulis   kompetensi   dasar   sesama tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan     1        (satu)              kali     dengan   materi Tes Kompetensi Dasar (TKD) berdasarkan kisi-kisi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

(3)   Pembuatan    soal    dan    pengolahan    hasil    ujian kompetensi                      dasar      dilakukan    oleh    konsorsium Perguruan Tinggi Negeri yang dibentuk oleh menteri yang   menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  di bidang  pendayagunaan  aparatur  negara  bersama menteri yang               menyelenggarakan                     urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

(4)   Pelaksanaan  ujian  tertulis  di  lingkungan  instansi pusat dan                provinsi       dilaksanakan        oleh   Pejabat Pembina  Kepegawaian  masing-masing,  sedangkan untuk                  kabupaten/kota        dikoordinasikan     oleh Gubernur            selaku          wakil   pemerintah   di   wilayah provinsinya.

(5)   Penentuan  kelulusan   bagi   tenaga   honorer  yang mengikuti  seleksi  ujian  tertulis  kompetensi  dasar sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  ditetapkan berdasarkan nilai ambang batas kelulusan (passing grade)      yang    ditetapkan         oleh  menteri                   yang menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara atas pertimbangan menteri       yang       menyelenggarakan           urusan pemerintahan    di     bidang     pendidikan    dengan memperhatikan      pendapat      dari       konsorsium Perguruan Tinggi Negeri.

(6) Pengumuman . . .



- 8  -


(6)   Pengumuman  kelulusan  ujian  tertulis  kompetensi dasar               dilakukan                kementerian          yang menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur  negara berdasarkan nilai hasil ujian yang diolah oleh konsorsium Perguruan Tinggi         Negeri              dan        mempertimbangkan               masa pengabdian tenaga honorer yang bersangkutan.

(7)   Tenaga honorer yang dinyatakan lulus ujian tertulis kompetensi dasar dilakukan tes kompetensi bidang (profesi)        dengan                 mempertimbangkan                     dedikasi ditetapkan                    oleh          masing-masing             instansi berdasarkan  materi  ujian  dari  instansi  pembina jabatan fungsional.

(8)   Tenaga   honorer           yang        dinyatakan   lulus            ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dapat diangkat menjadi   Calon  Pegawai  Negeri  Sipil  berdasarkan jumlah      dan    kualifikasi   formasi  sampai   dengan Tahun Anggaran 2014 yang ditetapkan oleh menteri yang  menyelenggarakan   urusan   pemerintahan  di bidang   pendayagunaan  aparatur  negara   dengan tetap           memperhatikan  kebutuhan organisasi   dan redistribusi serta kemampuan keuangan negara atas pendapat     dari   menteri             yang   menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

(9)   Tenaga    honorer    yang    dinyatakan    lulus    ujian sebagaimana               dimaksud            pada      ayat    (8)    tetapi kemudian  diketahui  tidak  memenuhi  persyaratan administratif yang ditentukan tidak dapat diangkat atau dibatalkan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.


Pasal II

Peraturan   Pemerintah   ini    mulai    berlaku   pada    tanggal diundangkan.


Agar . . .



- 9 -



Agar      setiap      orang      mengetahuinya,     memerintahkan pengundangan      Peraturan       Pemerintah      ini       dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.




Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Mei 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO




Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Mei 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.


AMIR SYAMSUDIN





LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 121



Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Asisten Deputi Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,






Wisnu Setiawan




PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012
TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48
TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


I.  UMUM


Dalam    Peraturan    Pemerintah       Nomor    48    Tahun    2005    tentang Pengangkatan              Tenaga        Honorer         Menjadi   Calon   Pegawai   Negeri   Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43            Tahun
2007 antara lain ditentukan bahwa pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon            Pegawai  Negeri  Sipil   dilakukan  secara   bertahap   mulai   Tahun Anggaran  2005 dan paling lambat selesai Tahun Anggaran 2009 dengan prioritas  tenaga  honorer  yang  penghasilannya  dibiayai  oleh  Anggaran Pendapatan dan Belanja  Negara  dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Bahwa dalam kenyataannya setelah dilakukan evaluasi sampai dengan Tahun        Anggaran                   2009    masih     terdapat     tenaga    honorer    yang penghasilannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah  dan  memenuhi  syarat Peraturan Pemerintah Nomor  48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan    Peraturan       Pemerintah Nomor              43              Tahun    2007      tetapi   belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Dalam Peraturan Pemerintah ini juga mengatur tentang perlakuan bagi tenaga               honorer     yang    bekerja    pada     instansi     pemerintah    dan penghasilannya  tidak  dibiayai  oleh  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Untuk . . .



- 2  -



Untuk   menghargai   masa   pengabdian  tenaga   honorer   dengan   tetap menjamin  kualitas  sumber  daya  manusia  aparatur  pemerintah  maka pengangkatan  tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil akan dilakukan        melalui            pemeriksaan   kelengkapan            administrasi          setelah dilakukan verifikasi dan validasi bagi tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai  dari  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara  dan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sedangkan bagi  tenaga honorer yang tidak   dibiayai         dari     Anggaran           Pendapatan     dan     Belanja         Negara     dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi dan seleksi ujian tertulis sesama tenaga honorer yang dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel.

Untuk memetakan  jumlah tenaga honorer yang memenuhi syarat sesuai Peraturan   Pemerintah  Nomor  48  Tahun  2005  tentang  Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi  Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  43  Tahun  2007,  Menteri Pendayagunaan      Aparatur   Negara     dan                            Reformasi Birokrasi         Republik Indonesia  telah  mengeluarkan  Surat  Edaran  Nomor  05  Tahun  2010 tanggal 28 Juni 2010 tentang Pendataan Tenaga Honorer yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah yang ditujukan kepada Pejabat  Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah  sebagai dasar   untuk  melakukan  pendataan  tenaga  honorer  yang  bekerja  di lingkungan instansi pemerintah.

Adapun tenaga honorer dimaksud terdiri dari:

a.    Kategori I

Tenaga   honorer   yang    penghasilannya   dibiayai    dari    Anggaran Pendapatan  dan  Belanja  Negara  atau  Anggaran  Pendapatan  dan Belanja          Daerah                       dengan    kriteria    diangkat   oleh          pejabat     yang berwenang bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit
1 (satu) tahun pada tanggal  31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja             secara     terus     menerus;               berusia   paling    rendah
19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada tanggal 1 Januari 2006.

b. Kategori . . .



- 3  -



b.    Kategori II

Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau  dari Anggaran Pendapatan dan Belanja       Daerah               dengan   kriteria,   diangkat  oleh          pejabat              yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit
1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih             bekerja   secara    terus   menerus,   berusia    paling   rendah
19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam)  tahun pada tanggal 1 Januari 2006.

Peraturan   Pemerintah ini merupakan perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah  Nomor  48  Tahun  2005  sebagaimana  telah  diubah  dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007  yang akan dijadikan sebagai dasar  hukum  untuk  menyelesaikan  tenaga  honorer  yang  dinyatakan memenuhi  syarat,  baik  syarat  administratif  maupun  syarat  lain  yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini  dan peraturan perundang- undangan lainnya.



II. PASAL DEMI PASAL Pasal I
Angka 1

Pasal 3

Ayat (2) Huruf a
Penentuan   usia    dalam    pengangkatan   tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil:


a. bagi . . .



- 4  -



a.    bagi   tenaga    honorer   yang   dibiayai   dari Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara dan Anggaran          Pendapatan dan    Belanja Daerah  untuk                  mengisi  formasi           Tahun Anggaran 2012; dan

b.    bagi tenaga honorer yang tidak dibiayai dari Anggaran   Pendapatan  dan  Belanja  Negara dan Anggaran          Pendapatan dan           Belanja Daerah    untuk                   mengisi      formasi           Tahun Anggaran 2013 dan formasi Tahun Anggaran
2014,

berusia   paling  tinggi  46   (empat  puluh  enam) tahun  dan  paling  rendah  19  (sembilan  belas) tahun pada 1 Januari 2006.

Huruf b

Penentuan   masa    kerja    dalam    pengangkatan tenaga  honorer  menjadi  Calon  Pegawai  Negeri Sipil:

a.    bagi   tenaga    honorer   yang   dibiayai   dari Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara dan Anggaran          Pendapatan dan    Belanja Daerah  untuk                  mengisi  formasi           Tahun Anggaran 2012; dan

b.    bagi tenaga honorer yang tidak dibiayai dari Anggaran   Pendapatan  dan  Belanja  Negara dan Anggaran          Pendapatan dan           Belanja Daerah    untuk                   mengisi      formasi           Tahun Anggaran 2013 dan formasi Tahun Anggaran
2014,

mempunyai . . .



- 5  -



mempunyai  masa  kerja  paling  sedikit  1  (satu) tahun  pada 31 Desember 2005 dan sampai saat pengangkatan  Calon Pegawai Negeri Sipil masih
bekerja secara terus-menerus.

Angka 2

Pasal 4

Cukup jelas.


Angka 3

Pasal 5

Cukup jelas.


Angka 4

Pasal 6

Ayat (1)

Ketentuan   ini    berlaku   bagi    tenaga   honorer   yang memenuhi persyaratan Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun    2005    sebagaimana    telah    diubah    dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007. Ayat (2)
Cukup jelas. Ayat (3)
Cukup jelas.




Angka 5 . . .



- 6  -



Angka 5

Pasal 6A

Cukup jelas.


Pasal II

Cukup jelas.



TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5318

Blogroll

Blogger templates

Blogger news